portaldetik.net membahas berita terkini, terupdate dari kriminal, olahraga,artis, politik, dan lainnya
Berita  

Asosiasi Walhi Yogyakarta Menyambut World Water Forum sebagai Tantangan bagi Masalah di Piyungan

Asosiasi Walhi Yogyakarta Menyambut World Water Forum sebagai Tantangan bagi Masalah di Piyungan

Sabtu, 25 Mei 2024 – 21:15 WIB

Kondisi di TPA Piyungan yang akan tutup sampai 5 September 2023. Foto: M. Sukron Fitriansyah/JPNN.com

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA – Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada Senin (2/5).

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta menyorot forum dunia tersebut dan mengaitkannya dengan persoalan lingkungan di kawasan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Divisi Kampenye Walhi Yogyakarta Elki Setiyo mengatakan warga di sekitar TPST Piyungan sampai hari ini masih belum mendapatkan hak akan air bersih.

Menurut Elki, mayoritas sungai dan air tanah di Yogyakarta mempunyai kualitas yang buruk, terlebih lagi sekitar TPST Piyungan.

“Tingginya tingkat pencemaran di Piyungan berpengaruh pada kualitas air. Hingga hari ini, sumber air warga tidak dapat dikonsumsi. Warga menggunakan air sumurnya hanya untuk mencuci dan mandi. Mereka tidak menggunakan airnya untuk memasak dan minum karena telah tercemar air lindi,” kata Elki dalam siaran pers yang diterima JPNN.Com.

Dia mengatakan bahwa buruknya kualitas air bersih di Jogja salah satunya disebabkan tata kelola sampah yang tidak memadai. Sampah-sampah organik yang tidak terkelola menimbulkan air lindi dan mencemari sungai.

Menurut Elki, masyarakat yang tinggal di TPA Piyungan menjadi kelompok yang paling terdampak atas buruknya pengelolaan sampah yang berimbas pada pencemaran air lindi. Air lindi tersebut telah mencemari sumber air tanah warga sehingga warga di sekitar TPA Piyungan tidak dapat menggunakan airnya untuk minum dan kebutuhan sehari-hari akibat pencemaran air yang telah di atas ambang batas.

“Pencemaran air yang dihadapi warga tersebut telah menjadi masalah karena beberapa warga desa mengalami gangguan kesehatan. Tingginya kandungan klorin yang ada pada sumur-sumur warga akibat pencemaran air lindi membuat beberapa warga terserang stroke. Zat-zat pencemar pada air lindi lain juga berpotensi menimbulkan penyakit penyakit lainnya,” kata dia.

Walhi Yogyakarta merespons penyelenggaraan World Water Forum dengan masalah lingkungan yang terjadi di kawasan TPST Piyungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

Exit mobile version