Budi daya semangka organik dalam program pertanian lahan tanpa bakar di Rohil. Foto: Tim Rumah Belajar Inovatif
jpnn.com – Pemuda putus kuliah warga Desa Kepenghuluan Sintong Pusaka, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Halim (22) saat ini sedang berupaya mengembangkan kemampuan bertani dan beternak ayam secara organik di desanya.
Sejak pulang ke desanya, Halim bersama sejumlah anak muda dan remaja sekolah aktif mengembangkan pertanian lahan tanpa bakar (PLTB), peternakan ayam, dan pakan ayam organik dari maggot dan azolla, di rumah belajar inovatif (RBI) desa tersebut. Kegiatan pemuda itu didukung oleh PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sejak tahun 2022.
PHR sendiri bermitra dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) yang telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding) sejak 2022, dalam rangka merestorasi gambut di Riau dengan berbagai kegiatan, di antaranya adalah mendorong praktik PLTB. Budi daya semangka di lokasi Rumah Belajar Inovatif (RBI) menjadi salah satu demonstration plot (demplot) sebagai sarana belajar bagi masyarakat, khususnya anak-anak muda dan pelajar di Kepenghuluan Sintong Pusaka, Kecamatan Tanah Putih, Rohil.
“Budi daya pertanian pada lahan eks gambut memberi tantangan sendiri terutama kondisi tanah yang berpasir, minim unsur hara, dan cuaca panas pada kondisi tertentu,” ujarnya dikutip dari siaran pers, Kamis (15/8). Selain itu, dampak perubahan iklim sudah menjadi kenyataan, sehingga perlu kemampuan adaptasi dari para petani khususnya anak muda dan remaja yang ingin mengembangkan pertanian.
Kepala Kelompok Kerja Partisipasi dan Kemitraan BRGM RI, Muh. Yusuf mengapresiasi inisiatif pemuda desa yang turut mendorong penggunaan metode pertanian lahan tanpa bakar.
Pemuda di Rohil beradaptasi dengan perubahan iklim dengan mengembangkan pertanian lahan tanpa bakar (PLTB) di Desa Kepenghuluan Sintong Pusaka.