Permintaan mata uang kripto diprediksi akan meningkat dalam waktu dekat. CEO INDODAX, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa tarif pajak yang tinggi membuat transaksi kripto di Indonesia menjadi lebih mahal daripada di platform luar negeri. Hal ini dianggap sebagai hambatan bagi kemajuan industri kripto dalam negeri. Saat ini, investor kripto di Indonesia dikenakan pajak final sebesar 0,2% PPh dan 0,11% PPN setiap kali melakukan transaksi. Di sisi lain, platform luar negeri tidak memberlakukan pajak serupa, yang berpotensi membuat investor beralih ke platform global. Menurut Oscar, biaya jual beli aset kripto di Indonesia masih belum kompetitif dibandingkan dengan negara lain. Dia berpendapat bahwa pengurangan tarif pajak menjadi 0,1% seperti dalam perdagangan saham dapat meningkatkan daya saing platform kripto dalam negeri. Oscar juga menganggap transisi pengawasan industri kripto dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai langkah positif. Menurutnya, kebijakan fiskal memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan pasar kripto domestik.
Cara Memajukan Indonesia di Industri Kripto

Read Also
Recommendation for You
Narapidana dengan inisial MC yang ditahan atas kasus terorisme telah resmi dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan…
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan penyitaan terhadap aset milik anggota DPR RI Anwar Sadad…
Roland Garros 2025, yang juga dikenal sebagai French Open, telah memasuki babak utama pada Minggu…
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) bekerja sama dengan TNI melalui Komando Distrik Militer 0822 untuk…
Aktor senior, Roy Marten, mengungkapkan bahwa hubungan keluarganya dengan Gisella Anastasia tetap baik. Meskipun dikabarkan…
Samsung Electronics baru-baru ini meluncurkan fitur terbaru bernama Gemini Live, yang menawarkan pengalaman baru kepada…