Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sedang aktif menyelidiki kasus dugaan korupsi terkait tambahan kuota haji tahun 2024. Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummahat, Kota Gede, Yogyakarta, KH. Abdul Muhaimin menyatakan dukungannya terhadap upaya pemberantasan korupsi tersebut. Menurutnya, KPK harus bertindak tegas tanpa ragu-ragu dalam melakukan penggeledahan di tempat-tempat yang diduga terkait dengan kasus korupsi tersebut, meskipun tempat itu dianggap sakral oleh sebagian orang. Kiai Muhaimin, yang juga seorang Pemerhati Kebudayaan, meyakini bahwa korupsi melibatkan pengumpulan dana, distribusi, dan aliran uang yang tidak sah. Dia percaya bahwa kasus korupsi kuota haji tidak hanya memberi keuntungan pada segelintir orang saja, terutama dengan taksiran kerugian mencapai minimal Rp1 triliun. Namun, Kiai Muhaimin juga mengecam adanya pihak yang melindungi pelaku korupsi, memanipulasi barang bukti, atau mencari perlindungan. Menurutnya, kesulitan dalam memberantas korupsi di Indonesia disebabkan oleh kelicikan orang-orang terlibat dalam praktik korupsi, yang cenderung mengabaikan keadilan dan hak rakyat. Maka dari itu, Kiai Muhaimin berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk mengungkap kebenaran terkait kasus korupsi yang menimpa kuota haji tersebut tanpa adanya intervensi atau perlindungan.
KPK Didesak Usut Korupsi Kuota Haji: Pentingnya Transparansi
Read Also
Recommendation for You

Seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor mengalami nasib nahas saat sedang membersihkan tumpahan oli…

Rumah Hakim Tipikor Medan Khamozaro Waruwu dilaporkan mengalami kebakaran pada Selasa (4/11), namun penyebab kebakaran…

Sebuah kejadian yang memerahkan di tengah jalan membuat heboh ketika seorang pria sengaja menabrakkan diri…

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan konferensi pers terkait penangkapan Gubernur Riau Abdul Wahid di Gedung…

Suasana Istana Kepresidenan sangat ramai pada Senin (3/11/2025) dengan agenda kenegaraan Presiden Prabowo Subianto yang…







