Oleh: Dahlan Iskan
Sabtu, 21 Oktober 2023 – 07:07 WIB
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com
jpnn.com – SAYA sudah satu minggu di Tiongkok. Baru sekarang bisa menulis perjalanan ini.
Hari-hari kemarin penuh gempita dengan gegapnya: soal calon presiden dan wakilnya. Begitu tersiksa mereka yang tidak suka berita politik itu-itu saja.
Saya harus ke Tianjin gara-gara ini: kehabisan Baraclude. Dulu pernah ada dijual di Surabaya. Atau di Jakarta. Kini tidak ada lagi.
Semua apotek besar sudah dihubungi Kang Sahidin: ”tidak punya Baraclude”. Pun di Jakarta.
Obat ini mahal: satu bulan habis Rp 5 juta. Pembelinya sedikit. Hanya orang seperti saya. Untuk apa apotek punya stok Baraclude. Jarang lakunya.
Yang sedikit orang itu pun selalu punya stok sendiri di rumah. Seperti saya. Setiap enam bulan harus kontrol ke rumah sakit di Tianjin.
Tentu sekalian beli Baraclude. Dan obat lainnya. Untuk stok enam bulan ke depan.
Enam bulan lalu saya ke Tianjin. Lewat Beijing. Kali ini lewat Hong Kong. Persediaan Baraclude terakhir saya minum di Hong Kong. Habis
Saya harus ke Tianjin gara-gara ini: kehabisan Baraclude. Dulu pernah ada dijual di Surabaya. Atau di Jakarta. Kini tidak ada lagi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
Div>
Oleh: Dahlan Iskan
Sabtu, 21 Oktober 2023 – 07:07 WIB
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com
jpnn.com – SAYA sudah satu minggu di Tiongkok. Baru sekarang bisa menulis perjalanan ini.
Hari-hari kemarin penuh gempita dengan gegapnya: soal calon presiden dan wakilnya. Begitu tersiksa mereka yang tidak suka berita politik itu-itu saja.
Saya harus ke Tianjin gara-gara ini: kehabisan Baraclude. Dulu pernah ada dijual di Surabaya. Atau di Jakarta. Kini tidak ada lagi.
Semua apotek besar sudah dihubungi Kang Sahidin: ”tidak punya Baraclude”. Pun di Jakarta.
Obat ini mahal: satu bulan habis Rp 5 juta. Pembelinya sedikit. Hanya orang seperti saya. Untuk apa apotek punya stok Baraclude. Jarang lakunya.
Yang sedikit orang itu pun selalu punya stok sendiri di rumah. Seperti saya. Setiap enam bulan harus kontrol ke rumah sakit di Tianjin.
Tentu sekalian beli Baraclude. Dan obat lainnya. Untuk stok enam bulan ke depan.
Enam bulan lalu saya ke Tianjin. Lewat Beijing. Kali ini lewat Hong Kong. Persediaan Baraclude terakhir saya minum di Hong Kong. Habis
Saya harus ke Tianjin gara-gara ini: kehabisan Baraclude. Dulu pernah ada dijual di Surabaya. Atau di Jakarta. Kini tidak ada lagi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News