portaldetik.net membahas berita terkini, terupdate dari kriminal, olahraga,artis, politik, dan lainnya
Berita  

Reza Mengingatkan Polisi Mengenai Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Reza Mengingatkan Polisi Mengenai Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Situasi terkini rumah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023). (ANTARA/Ricky Prayoga)

jpnn.com, JAKARTA – Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengingatkan penyidik Polri yang mengusut kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, agar cermat menilai pengakuan tersangka.

Menurut Reza, pengakuan para pelaku bisa saja menjadi hal yang meringankan hukumannya bila nanti divonis bersalah.


Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

Namun demikian, sebelum sampai ke ranah pembuktian di persidangan, penyidik kepolisian perlu mencermati apakah pengakuan tersebut palsu atau yang sebenarnya.

“Polisi tetap harus memastikan apakah itu pengakuan yang sebenarnya atau pengakuan palsu (false confession). Jangan taken for granted bahwa yang bersangkutan sudah jujur sejujur-jujurnya,” ujar Reza, Jumat (20/10).

Reza menyebut dalam psikologi forensik, barang yang paling potensial merusak proses penegakan hukum dan pengungkapan kebenaran adalah pengakuan. Sebab, pengakuan rentan mengalami distorsi dan fragmentasi.

Untuk memastikan pengakuan itu bukan palsu, kata Reza, keterangan pelaku harus dikorek agar memberikan informasi yang berkualitas.

“Dari sisi psikologi forensik, dalam setting interogasi, informasi yang berkualitas harus lengkap dan akurat,” ucapnya.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel ingatkan penyidik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang cemat menilai pengakuan tersangka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Situasi terkini rumah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023). (ANTARA/Ricky Prayoga)

jpnn.com, JAKARTA – Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengingatkan penyidik Polri yang mengusut kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, agar cermat menilai pengakuan tersangka.

Menurut Reza, pengakuan para pelaku bisa saja menjadi hal yang meringankan hukumannya bila nanti divonis bersalah.


Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel. Foto: Andika Kurniawan/JPNN.com

Namun demikian, sebelum sampai ke ranah pembuktian di persidangan, penyidik kepolisian perlu mencermati apakah pengakuan tersebut palsu atau yang sebenarnya.

“Polisi tetap harus memastikan apakah itu pengakuan yang sebenarnya atau pengakuan palsu (false confession). Jangan taken for granted bahwa yang bersangkutan sudah jujur sejujur-jujurnya,” ujar Reza, Jumat (20/10).

Reza menyebut dalam psikologi forensik, barang yang paling potensial merusak proses penegakan hukum dan pengungkapan kebenaran adalah pengakuan. Sebab, pengakuan rentan mengalami distorsi dan fragmentasi.

Untuk memastikan pengakuan itu bukan palsu, kata Reza, keterangan pelaku harus dikorek agar memberikan informasi yang berkualitas.

“Dari sisi psikologi forensik, dalam setting interogasi, informasi yang berkualitas harus lengkap dan akurat,” ucapnya.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel ingatkan penyidik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang agar cerdas menilai pengakuan tersangka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Exit mobile version