portaldetik.net membahas berita terkini, terupdate dari kriminal, olahraga,artis, politik, dan lainnya
Berita  

Permasalahan Indonesia Dalam Dimensi Terbatas

Senin, 27 Mei 2024 – 23:13 WIB

Ukuran kemasan yang memenuhi definisi saset ditemukan di empat negara di Asia. (Disediakan: Trash Hero Indonesia)

Siapa yang tidak familiar dengan produk kemasan saset?
Kemasan saset menjadi pilihan, karena harganya yang murah dan dapat mengemas banyak produk. Mulai dari kosmetik, kopi instan, sabun, bumbu, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Namun, kemasan plastik kecil ini menimbulkan masalah yang cukup besar bagi lingkungan.

Sampah saset membanjiri lingkungan
Perusahaan global seperti Unilever, Nestle, Danone, dan Procter & Gamble, banyak menjual produk mereka dalam kemasan saset di kawasan Asia, Afrika, dan Timur Tengah.
Dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 50 persen dari seluruh kemasan saset dijual di Asia Tenggara, menurut kelompok Diet Plastik Indonesia, yang ingin memerangi penggunaan plastik sekali pakai.
Inisiatif masyarakat bernama ‘Break Free From Plastic’ (BFFP) berhasil mengumpulkan lebih dari 33.500 saset plastik di empat negara: Indonesia, Vietnam, Filipina, dan India, antara Oktober 2023 dan Februari 2024.
Masalah ini menjadi kritis di kawasan Asia, dengan sepertiga dari jumlah sampah tersebut ditemukan di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dan Diet Plastik Indonesia mengenai dampak sosial dan lingkungan dari limbah saset menunjukkan bahwa rata-rata 1 orang Indonesia mengonsumsi 4 kilogram limbah saset per tahun.

Kemasan saset menjadi pilihan, karena harganya yang murah dan bisa mengemas banyak produk. Mulai dari kosmetik, kopi instan, sabun, bumbu, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News