Dokter Forensik RS Polri Arfiani Ika Kusumawati mengungkapkan bahwa mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) memiliki luka terbuka pada kepala dan memar-memar di beberapa anggota tubuhnya. Pemeriksaan dilakukan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, setelah ia ditemukan tewas di area kampus pada 4 Maret 2025. Luka-luka tersebut adalah hasil kekerasan tumpul, termasuk luka terbuka pada kepala dan memar di bahu, dada, dan kedua anggota gerak atas Kenzha. Meskipun ditemukan tanda-tanda luka memar, tidak ada patah tulang di tubuhnya.
RS Polri juga melakukan pemeriksaan histopatologi pada seluruh jaringan tubuh Kenzha dan tidak menemukan kelainan atau penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur Nicolas Ary Lilipaly, luka-luka tersebut tidak terkait dengan unsur pidana karena sudah diklarifikasi oleh adegan pra rekonstruksi serta kesaksian dari saksi-saksi. Saksi menunjukkan bahwa Kenzha terjatuh ke dalam selokan setelah besi pagar yang ia goyangkan lepas. Meskipun darah-darah Kenzha terdapat di selokan, kondisinya tidak memungkinkan untuk dianalisis karena sudah tercampur dengan air hujan.
Keterangan dari Kapolres dan dokter forensik memberikan gambaran bahwa kematian Kenzha tidak terkait dengan tindak pidana. Hal ini memperjelas kasus tewasnya mahasiswa UKI dan memberikan pemahaman lebih lanjut kepada publik. Dengan begitu, investigasi lebih lanjut dapat dilakukan untuk memahami penyebab pasti kematian Kenzha.