Pada Jumat (2/5) yang lalu, saat Bali mengalami blackout, PHRI Bali mengungkapkan bahwa industri pariwisata di Pulau Dewata tidak bisa hanya mengandalkan pasokan listrik dari Pulau Jawa. Pemadaman listrik tersebut dianggap sebagai ancaman serius bagi sektor pariwisata Bali, terutama dengan tingkat okupansi hotel yang mencapai 60-70 persen dari total 160 ribu kamar yang tersedia. Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Agung Rai Suryawijaya, menyatakan bahwa pemadaman listrik memberikan dampak negatif bagi pariwisata Bali dan hal tersebut tidak boleh terjadi. Oleh karena itu, PHRI mendesak agar Bali segera mandiri dalam hal pasokan energi untuk menghindari risiko yang bisa terjadi di masa depan. Dengan demikian, ini menjadi penting bagi pemerintah daerah untuk segera merealisasikan konsep Bali mandiri energi. Keberlangsungan pariwisata di Bali perlu dijamin dengan pengelolaan energi yang mandiri dan tidak tergantung pada pasokan dari luar.
Blackout Bali Merugikan Pariwisata, PHRI Dorong Mandiri Energi

Read Also
Recommendation for You
Narapidana dengan inisial MC yang ditahan atas kasus terorisme telah resmi dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan…
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan penyitaan terhadap aset milik anggota DPR RI Anwar Sadad…
Roland Garros 2025, yang juga dikenal sebagai French Open, telah memasuki babak utama pada Minggu…
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) bekerja sama dengan TNI melalui Komando Distrik Militer 0822 untuk…
Aktor senior, Roy Marten, mengungkapkan bahwa hubungan keluarganya dengan Gisella Anastasia tetap baik. Meskipun dikabarkan…
Samsung Electronics baru-baru ini meluncurkan fitur terbaru bernama Gemini Live, yang menawarkan pengalaman baru kepada…