Berita  

Sesar Kembar Baribis & Lembang: Ancaman di Jawa Barat

Gempa berkekuatan Magnitudo 4,7 yang terjadi di Kabupaten Bekasi memunculkan kembali pembicaraan tentang potensi gempa besar dari patahan aktif yang melintasi Jawa Barat, yaitu Sesar Baribis dan Sesar Lembang. Jawa Barat tidak hanya dikenal karena kepadatan penduduknya yang tinggi, tetapi juga karena memiliki potensi bencana yang sering kali terabaikan.

Para ahli kebencanaan memberikan perhatian khusus pada dua patahan aktif tersebut, karena keduanya melintasi wilayah dengan infrastruktur vital dan aktivitas ekonomi yang besar. Menurut Peneliti Pusat Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sonny Aribowo, ancaman dari Sesar Lembang dan Sesar Baribis perlu diwaspadai karena lokasinya yang strategis.

Sesar Lembang berada di bagian utara Bandung Raya dan memiliki panjang sekitar 29 km. Meskipun termasuk patahan mendatar (strike-slip), namun terdapat beberapa titik dengan komponen naik. Potensi gempa maksimum yang bisa dihasilkan oleh Sesar Lembang mencapai Magnitudo 7,0. Letaknya yang strategis menjadikannya sebagai salah satu sesar paling berisiko di Pulau Jawa, karena dampaknya bukan hanya terbatas pada kerusakan fisik, tetapi juga dapat menyebabkan kelumpuhan sosial dan ekonomi di kawasan metropolitan.

Sesar Baribis membentang sekitar 100 km di wilayah timur Jawa Barat, melewati Purwakarta, Majalengka, hingga mendekati Cirebon. Berbeda dengan Sesar Lembang, Sesar Baribis merupakan patahan naik (thrust fault) dengan karakteristik bahwa sebagian wilayah di sisi selatan sesar relatif terangkat. Dengan potensi magnitudo mencapai 7, Sesar Baribis juga dianggap memiliki risiko tinggi.

Kedua sesar ini menjadi perhatian serius dalam upaya mitigasi bencana di wilayah Jawa Barat, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi gempa bumi yang dapat terjadi di masa mendatang.

Source link