Sekolah Rakyat merupakan implementasi janji kampanye Prabowo-Gibran untuk memberikan pendidikan gratis berkualitas kepada anak-anak dari kalangan yang kurang beruntung. Program ini merupakan bagian dari Asta Cita, dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang merata dan terjangkau.
Prabowo berencana untuk membangun 100 sekolah berasrama setiap tahunnya bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, karena keyakinannya bahwa pendidikan berkualitas adalah kunci untuk mengakhiri kemiskinan. Selain menyediakan akses pendidikan gratis, Sekolah Rakyat juga memastikan sarana dan prasarana yang memadai bagi para siswa.
Konsep Sekolah Rakyat menggambarkan keinginan Prabowo untuk memuliakan keluarga miskin dan memfasilitasi kebangkitan wong cilik. Dengan visi mencetak agen perubahan melalui pendidikan berkualitas, Sekolah Rakyat memiliki kurikulum yang terdiri dari Program Persiapan, Program Akademik, dan Program Asrama.
Hingga tahun 2025, Sekolah Rakyat telah beroperasi di seluruh provinsi di Indonesia, dengan total 165 sekolah. Meskipun belum sempurna, langkah ini diapresiasi oleh pakar pendidikan karena pendekatannya yang holistik dalam mengatasi kemiskinan dan putus sekolah.
Dengan model asrama bagi anak-anak miskin dan putus sekolah, Sekolah Rakyat tidak hanya menjamin akses pendidikan yang setara, tetapi juga peningkatan taraf hidup melalui fasilitas akomodasi dan nutrisi yang layak. Tujuannya adalah untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi melalui pendidikan, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
