Partisipasi Publik Diperlukan Untuk Membuat Jakarta Menjadi Kota Global yang Inklusif dan Resilient
Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, memiliki visi untuk menjadi kota global yang inklusif dan resilient di masa depan. Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim, menekankan pentingnya partisipasi publik dalam mencapai target ini. Menurut Chico, Gubernur Jakarta meyakini bahwa tanpa dukungan dan partisipasi dari masyarakat, target-target masa depan akan sulit tercapai.
Chico juga memberikan gambaran mengenai pencapaian saat ini yang menunjukkan Jakarta berada pada peringkat 17 dunia untuk transportasi publik. Prestasi ini bahkan mengungguli kota-kota seperti Kuala Lumpur dan Manila, dengan tingkat utilisasi naik hingga 25 persen. Hal ini menjadi titik awal dari perjalanan Jakarta menuju peringkat 50 besar kota global.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Chico menegaskan bahwa keterlibatan yang meluas sangat diperlukan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, oleh karena itu, Gubernur Jakarta mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk terus berkolaborasi dengan warga, pelaku usaha, dan akademisi. Inovasi terus menjadi kunci dalam membangun Jakarta yang tidak hanya inklusif namun juga resilient terhadap perubahan.
Dengan adanya kerja sama yang erat antara pemerintah dan masyarakat, Jakarta diyakini dapat terus maju sebagai kota global yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Semboyan “Jakarta untuk semua” tercermin dalam upaya untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan sustentabel bagi semua pihak yang terlibat.












