Demam selalu muncul tanpa diundang, bisa terjadi kapan saja, bahkan di tengah malam. Gejala demam seperti kedinginan, berat badan, dan rasa panas yang tidak jelas bisa dianggap hal biasa oleh sebagian orang. Namun, demam sebenarnya merupakan mekanisme biologis yang bertujuan membantu tubuh melawan ancaman dari luar. Demam sering kali menyertai berbagai infeksi seperti virus, bakteri, dan jamur, dan telah menjadi tanda penyakit yang berbahaya dalam sejarah.
Pada abad ke-20, manusia baru benar-benar memahami cara tubuh menghasilkan demam. Meskipun demam membuat tubuh terasa tidak nyaman, peradangan dan reaksi sistem imun yang disertai demam sebenarnya membantu tubuh melawan infeksi. Demam juga membantu percepatan kerja sel-sel imun dan proses peradangan tubuh.
Anak-anak lebih rentan terkena demam karena proses pengaturan suhu tubuh mereka belum sepenuhnya matang. Zat pirogen yang memicu kenaikan suhu tubuh membantu melawan virus dan bakteri dengan menciptakan lingkungan yang tidak nyaman bagi mikroba tersebut.
Meskipun demam dalam beberapa kasus membawa manfaat bagi tubuh, terlalu tinggi bisa membahayakan. Demam yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, kerusakan organ, dan bahkan kejang pada anak-anak. Oleh karena itu, kontrol terhadap demam sangat penting untuk memastikan tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi tubuh.
Jika demam disebabkan oleh infeksi berat seperti meningitis, pneumonia, atau sepsis, penanganan medis yang tepat diperlukan. Namun, dalam kasus demam ringan, memberi tubuh waktu untuk bekerja sendiri selama 24-48 jam bisa menjadi langkah yang tepat. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan apakah demam perlu diobati atau tidak, karena dalam beberapa situasi, demam sebenarnya merupakan bagian dari pertahanan tubuh yang alami.
