Okra, juga dikenal sebagai lady’s finger atau bendi, adalah tanaman yang biasa tumbuh di iklim hangat dan tropis di Afrika dan Asia, termasuk Indonesia. Biasanya dijumpai di pasar tradisional maupun modern. Okra hadir dalam dua warna yaitu hijau dan merah dengan bentuk yang memanjang dan berujung runcing seperti kacang panjang. Biasanya okra diolah sebagai masakan tumis, acar, atau kripik yang renyah. Dengan tekstur berlendir dan biji di dalamnya, okra memiliki citarasa ringan yang mirip dengan kacang hijau, terong, atau asparagus.
Meskipun tidak umum dikonsumsi, okra kaya akan nutrisi. Menurut Healthline, 100 gram okra mentah mengandung banyak nutrisi seperti karbohidrat, protein, serat, magnesium, folat, vitamin A, vitamin C, vitamin K, dan vitamin B6. Antioksidan dalam okra meningkatkan kesehatan jantung serta otak. Kandungan mucilage dalam okra membantu mengikat kolesterol dan menurunkan risiko penyakit jantung. Okra juga dapat membantu menjaga kadar gula darah dan menyediakan folat penting selama kehamilan.
Selain itu, okra juga memiliki sifat antikanker yang dapat membantu melawan kanker kolorektal. Namun, seperti halnya makanan lainnya, okra mungkin tidak cocok untuk semua orang. Orang dengan alergi terhadap okra dapat mengalami gejala alergi jika mengonsumsinya. Selain itu, kandungan fruktan dan oksalat dalam okra juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Dengan beragam manfaat yang dimilikinya, okra dapat menjadi pilihan makanan yang sehat dan bergizi bagi banyak orang. Namun, selalu penting untuk memperhatikan reaksi tubuh terhadap makanan tertentu dan berkonsultasi dengan ahli gizi jika diperlukan.