Asal Usul Manusia: Dari Mana Kita Semua Bermula

Teori persebaran manusia di dunia telah menjadi topik menarik dalam sejarah evolusi manusia. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, membuka konferensi internasional Persatuan Ilmuwan Prasejarah dan Protosejarah Inter-Regional Conference 2025 di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dengan mengajukan teori baru tentang persebaran manusia. Menurutnya, manusia purba Nusantara mungkin berekspansi melalui jalur laut, bukan hanya dengan berjalan di daratan, yang sejauh ini terkenal dalam teori out of Africa. Fadli mencontohkan bukti konkret, seperti kehidupan Homo erectus di Trinil, Ngawi, Jawa Timur, dan temuan peradaban kuno di Indonesia, termasuk lukisan naratif purba di Gua Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.

Selain bukti tersebut, Fadli juga menyoroti temuan di Gua Liang Kobori, Sulawesi Tenggara, yang menunjukkan kemahiran manusia awal di Nusantara dalam mengarungi lautan dan tradisi maritim. Dengan dukungan dari beberapa penelitian, Fadli berpendapat bahwa teori out of Africa berkembang di tengah-tengah literatur ilmiah. Meskipun teori ini menyatakan bahwa manusia modern berasal dari Afrika dan menyebar ke seluruh dunia, pandangan yang bertentangan seperti teori multi-regional juga mendapat perhatian.

Beberapa penelitian, seperti survei genetik terhadap suku Aborigin Australia, menunjukkan bahwa temuan genetik mendukung teori out of Africa, dengan populasi pertama manusia modern yang keluar dari Afrika sekitar 50.000 tahun lalu. Namun, penelitian terbaru pada 2007 menemukan jejak keragaman genetik yang menantang teori ini, dengan neraka moyang orang Eropa mungkin tidak sepenuhnya berasal dari Afrika. Temuan fosil Hominid Liujiang di China pada 2002, serta bukti lain dari Asia Timur, menunjukkan bahwa evolusi manusia mungkin dimulai di wilayah ini, menyusul dengan bukti keragaman genetik maksimum pada populasi Asia Timur.

Meskipun perdebatan tentang asal-usul manusia masih berlanjut, peneliti seperti Huang Shi terus mengajukan teori out of East Asia, menunjukkan temuan arkeologis dan genetik yang mendukung pandangan ini. Dengan poin-poin yang disampaikan dalam konferensi ini, penting untuk terus mengeksplorasi dan membuka pikiran terhadap berbagai kemungkinan dalam evolusi manusia, khususnya dalam konteks perkembangan teori persebaran manusia di dunia. Hal ini menambah wawasan dan mendukung perkembangan ilmu pengetahuan tentang manusia dan sejarah evolusinya.

Source link