Air mineral berasal dari sumber alami di dalam bumi, diambil langsung dari reservoir dan mata air. Air mineral ini kaya akan mineral dan unsur jejak yang membentuknya secara alami. FDA menetapkan bahwa air mineral harus mengandung setidaknya 250 ppm total zat padat terlarut yang berasal dari sumbernya, sekaligus berkarbonasi alami. Namun, proses penyaringan mungkin diperlukan untuk menghilangkan zat beracun seperti arsenik.
Kandungan air mineral dapat bervariasi tergantung pada lokasi sumbernya, mengandung mineral seperti magnesium, kalsium, bikarbonat, natrium, sulfat, klorida, dan fluorida. Berbagai manfaat kesehatan dapat diperoleh dari konsumsi air mineral. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa air mineral yang kaya akan magnesium dan kalsium dapat membantu menurunkan tekanan darah, serta mendukung kesehatan tulang.
Air mineral juga bisa memberikan manfaat untuk mengatasi sembelit dan mendukung kesehatan jantung. Namun, perlu diingat bahwa air mineral berkarbonasi mengandung asam karbonat yang dapat memberikan efek samping seperti cegukan atau perut kembung. Selain itu, kemasan air mineral plastik mengandung BPA dan mikroplastik yang berpotensi berdampak negatif pada kesehatan. Lebih lanjut, konsumsi air mineral berkarbonasi secara berlebihan juga dapat merugikan enamel gigi. Meskipun demikian, asupan air mineral secara umum masih tetap bermanfaat dan berguna bagi kesehatan kita.
