Capres Nomor Urut 3 dalam Pilpres 2024, Ganjar Pranowo, datang ke Gedung High End di Jakarta Pusat, pada hari Selasa (12/12). Foto: Aristo S/JPNN.com
jpnn.com, KARAWANG – Capres Ganjar Pranowo membagikan perasaannya saat bertemu dengan sukarelawan di sekretariat TKRPP-TPN, Karawang Kulon, Karawang, Jawa Barat, pada hari Jumat (15/12).
Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut awalnya mengucapkan terima kasih kepada sukarelawan yang rajin mengetuk pintu warga untuk mensosialisasikan program Ganjar dan Mahfud MD.
“Waktu tinggal 60 hari lagi, itu dua bulan, ya, waktu yang sangat pendek. Saya terima kasih, tadi laporan koordinator bahwa ketuk pintu,” kata Ganjar Pranowo.
Capres nomor urut 3 tersebut kemudian menyebutkan tentang pencopotan baliho yang berisi gambar dirinya dan Mahfud MD.
Menurutnya, tindakan oknum tidak bertanggung jawab tersebut sudah sering terjadi, seperti di Bali, Sumatera Utara, hingga Banten.
“Baliho Ganjar-Mahfud dicopot biasa, di Bali dicopot, kemudian saya ke Sumatera Utara, eh, dicopot waktu itu. Kemarin di Banten, Pak Mahfud mau ke sana, dipasang pagi, dua jam enggak sampai, dicopot,” ungkapnya.
Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) itu terharu karena sukarelawan tidak patah semangat saat baliho Ganjar-Mahfud banyak dicopot.
Terlebih lagi, menurut Ganjar, sukarelawan mampu meyakinkan rakyat agar rumah wong cilik bisa dipasangi baliho capres-cawapres yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo.
Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengatakan pencopotan baliho yang berisi gambar dirinya dan Mahfud MD sudah sering terjadi.