Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengeluarkan sindiran tajam terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menolak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Sindiran Bahlil ini diduga ditujukan kepada Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Awalnya, Bahlil menyebut ada cawapres yang mengatakan bahwa dia sudah nyaman tinggal di Kota Jakarta lalu merasa tiba-tiba disuruh pindah ke hutan.
Bahlil kemudian menyebutkan pemikiran dan pernyataan itu menunjukkan cawapres tersebut lebih layak menjadi gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta saja.
“Bahlil yang juga Ketua Dewan Pembina Pilar 08 ini menegaskan bahwa IKN telah diatur dalam undang-undang.
Apalagi, salah satu paslon yang menolak pembangunan IKN adalah ketua umum dari partai yang juga mendukung disahkannya Undang-Undang tersebut.
“Dari semua partai yang ada pendukung pemerintah semua mendukung termasuk PKB, itu satu. Yang kedua karena itu perintah undang-undang maka wajib pemerintah siapapun wajib akan melakukan IKN,” kata dia.