Selama seminggu terakhir, wilayah DKI Jakarta telah menjadi saksi dari serangkaian peristiwa kriminal yang menarik perhatian publik. Mulai dari penahanan dua tersangka kasus pencabulan di Pondok Pesantren Ad-Diniyah, Pondok Kelapa, hingga eks Kasatreskrim Polres Metro Jaksel yang menyangkal tuduhan pemerasan sebesar Rp20 miliar. AKBP Bintoro, mantan Kasatreskrim Polres Metro Jaksel, dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa semua informasi yang beredar adalah fitnah semata.
Terpisah, kepolisian juga berhasil menangkap seorang pria yang menodongkan “pistol” ke petugas SPBU Cibubur. Namun, ternyata senjata tersebut hanyalah pistol korek api. Tersangka berhasil diamankan dan ditahan oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sementara di Tanjung Priok, konflik antara dua anak kos berujung pada pertengkaran dan saling menusuk, menyebabkan satu korban tewas.
Selain itu, Polres Metro Jakarta Timur juga berhasil menahan dan menetapkan dua tersangka kasus pencabulan terhadap santri di Pondok Pesantren Ad-Diniyah. Kasus tersebut melibatkan seorang guru di pondok pesantren dan pemilik pondok pesantren itu sendiri. Terkait dengan kasus suap, kuasa hukum Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mempertanyakan bukti yang digunakan oleh KPK untuk menetapkan kliennya sebagai tersangka. Keseluruhan peristiwa ini membawa tanda tanya besar bagi masyarakat Jakarta, menyoroti berbagai isu penting terkait dengan hukum dan keamanan di ibu kota.
