Kabupaten Semarang telah dijadikan percontohan penanganan kekerasan seksual dan kekerasan berbasis gender di Jawa Tengah melalui program Arunika. Program ini merupakan kolaborasi antara Yayasan IPAS Indonesia dan LBH APIK Semarang. Direktur LBH APIK Semarang, Raden Rara Ayu Hermawati Sasongko, menjelaskan bahwa Kabupaten Semarang dipilih karena angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah ini sangat tinggi. Program Arunika sudah berjalan sejak awal 2025 dan berfokus di Kelurahan Bergas Lor dan Kelurahan Panjang. Dua komunitas yang telah dibentuk, yakni Arkasa di Kelurahan Bergas Lor dan Justisia Arunika di Kelurahan Panjang, bekerjasama dengan berbagai pihak seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan instansi pemerintahan untuk melakukan sosialisasi hukum dan kesehatan reproduksi, serta mendorong pelaporan kasus kekerasan. Melalui program Arunika, pemerintah, lembaga hukum, dan masyarakat berkolaborasi untuk membangun sistem perlindungan yang menyeluruh. Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Semarang menjadi yang tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, menjadi perhatian utama dalam program ini. Tindakan pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan agama seperti pesantren juga digalakkan dengan melibatkan tokoh agama untuk memutus siklus kekerasan tersebut.
Kabupaten Semarang: Percontohan Penanganan Kekerasan Seksual di Jateng

Read Also
Recommendation for You

Tim LNHAM telah berhasil memetakan tujuh ruang lingkup investigasi terkait tragedi kerusuhan yang terjadi pada…

Evakuasi korban yang terjebak, khususnya anak-anak, merupakan tugas yang membutuhkan kehati-hatian ekstra. DPKP Kota Depok…

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memberikan kuliah umum di hadapan 8.000 santri Pondok Pesantren…

Sejumlah diaspora Indonesia di Amerika Serikat meriahkan kedatangan Presiden Prabowo Subianto di New York pada…

Presiden Prabowo Subianto telah tiba di New York, Amerika Serikat untuk menghadiri Sidang Majelis Umum…