Tawuran Pasar Rebo Jaktim: Perangai Muda-mudi Di Media Sosial

Tawuran di Jalan Raya Kampung Tengah, Jakarta Timur, pada Senin (9/6) dinihari yang mengakibatkan satu orang tewas, ternyata bermula dari janjian di media sosial. Menurut Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya, dua kelompok tersebut sebelumnya telah berkomunikasi melalui media sosial untuk merencanakan tawuran. Tawuran di Pasar Rebo sering dipicu oleh ajakan, ejekan, dan tantangan yang beredar di media sosial, yang memicu konflik antarkelompok.

Peristiwa tawuran terjadi pada Senin (9/6) pukul 02.00 WIB, di mana salah satu pelaku tewas dalam insiden tersebut. Korban, seorang warga asal Kelurahan Gedong, Pasar Rebo berusia 24 tahun, langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan pengawasan terhadap akun-akun media sosial yang sering digunakan untuk merencanakan tawuran di antara remaja.

Data yang dihimpun menunjukkan bahwa kasus tawuran di Jakarta Timur mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2024. Polres Metro Jakarta Timur mencatat tujuh kasus tawuran pada bulan Juni, 12 kasus pada Juli, dan meningkat menjadi 16 kasus pada Agustus 2024, total mencapai 35 kasus dalam tiga bulan. Kawasan Duren Sawit menjadi salah satu titik rawan tawuran, dengan lima kejadian tawuran terjadi antara November dan Desember 2024. Seluruh kecamatan di Jakarta Timur dikategorikan sebagai zona merah tawuran, tanpa kecamatan yang bebas dari insiden tersebut. Meskipun demikian, selama liburan Lebaran 2025, terjadi penurunan kasus tawuran.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihak berwenang seperti Forkopimko Jakarta Timur dan jajaran TNI/Polri terus memperkuat patroli di kawasan Pasar Rebo dan sekitarnya. Upaya dilakukan untuk mencegah konflik antarkelompok yang sering kali dipicu oleh komunikasi dan perencanaan melalui media sosial. Semua pihak berupaya keras untuk mengurangi kasus tawuran di wilayah Jakarta Timur demi menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.

Source link