Menemukan Makna di Balik Keheningan: Memahami Sunyi Sebagai Komoditas

Pada tahun 2025, Jepang menarik perhatian dunia setelah pemerintahnya mengizinkan penggunaan robot pendamping bagi warga lanjut usia atau lansia sebagai respons terhadap masalah kemanusiaan yang dikenal sebagai kodokushi atau “kematian dalam kesepian”. Negara-negara lain seperti Inggris dan Amerika Serikat juga sedang berusaha mengatasi masalah kesepian di antara warganya. Di AS, banyak Generasi Z mengungkapkan bahwa aplikasi adalah sahabat terdekat mereka, menggarisbawahi bahwa kesepian merupakan masalah yang juga dihadapi oleh anak muda di negara tersebut.

Menurut laporan Surgeon General AS pada tahun 2023, kesepian dianggap sebagai “epidemi” dengan risiko kesehatan yang sama parahnya dengan merokok 15 batang rokok sehari. Pakar psikologi, Sam Goldstein, menyatakan bahwa kesepian saat ini merupakan penyakit global dan bisnis yang berfokus pada “menjual obat kesepian” semakin marak di berbagai belahan dunia. Teknologi kecerdasan buatan atau AI pun menawarkan layanan serupa sebagai bagian dari apa yang disebut sebagai loneliness economy atau ekonomi kesepian.

Berbagai layanan telah muncul untuk memenuhi kebutuhan emosional dan kesepian masyarakat modern, termasuk aplikasi terapi mental, penyewaan hewan peliharaan untuk pelukan singkat, dan layanan penyewaan teman bicara di beberapa negara seperti Jepang dan Korea. Kehilangan akar sosial, perubahan dalam budaya, dan perkembangan teknologi dianggap sebagai pemicu meningkatnya kesepian di masyarakat. Sherry Turkle, seorang sosiolog dari MIT, pernah menyebut kondisi ini sebagai “alone together” di mana meski terhubung secara digital, tetapi masih merasakan kehausan akan sesuatu yang nyata.

Kesepian diakui sebagai masalah global dengan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, meskipun memperlihatkan bentuk yang berbeda-beda di setiap budaya. Banyak orang di seluruh dunia merindukan hubungan manusiawi yang berarti, dan ekonomi kesepian pun muncul sebagai respons terhadap kebutuhan tersebut. Namun, penggunaan berlebihan terhadap aplikasi dan platform digital dapat merusak keterikatan sosial yang sejati dan menggantikan interaksi manusiawi yang memberikan makna. Penelitian telah menunjukkan bahwa kesepian kronis bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, yang menegaskan bahwa algoritma atau teknologi tidak dapat menggantikan kasih sayang, kehangatan, dan kehadiran manusiawi.

Source link