Sejumlah pabrik produksi es kristal di Kota Solo membatasi pasokan ke distributor. Pembatasan pasokan sudah terjadi sejak 10 hari, karena stok air terbatas.
Widarmoko (59) pemilik toko es kristal Pak OM Nayu, Banjarsari, Solo mengatakan pembatasan pasokan terjadi, karena stok air untuk pembuatan es kristal menipis. “Stok dibatasi dari pabrik, malah dikurangi bisa terjadi. Katanya tadi dari salah satu pabrik airnya menyusut. Yang satu lagi sama,” katanya, Minggu (22/10).
Pria yang akrab disapa Moko itu mengungkapkan bahwa dia tidak bisa memenuhi permintaan pembeli yang cukup banyak. Sebanyak 130 kantong es kristal hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan para penjualnya. “Biasanya sekitar 175 kantong. Sekarang cuma berapa sekitar 130-an. Habisnya lebih cepat. Namun, kami, kan, punya bakul, jadi pembeli itu kami pending untuk jatah bakul,” katanya.
Moko juga menyebut bahwa satu pabrik produksi es kristal sudah tidak lagi menyetor ke tokonya sejak tanggal 1 Oktober 2023 kemarin. Selain itu juga terjadi kenaikan harga sebesar Rp. 500. “Sekarang jualnya yang agak besar sekitar Rp 11 ribu, kalau yang agak kecil Rp 10 ribu. Kiriman salah satu pabrik sudah ditunda,” beber dia.
Di sisi lain Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah (Jateng) memprediksi suhu panas di Solo, Semarang dan sekitarnya akan terjadi hingga akhir Oktober 2023. BMKG Jateng memprediksi suhu tertinggi di Jateng mencapai 36 derajat Celcius. (mcr21/jpnn)
Sejumlah pabrik produksi es kristal di Kota Solo membatasi pasokan ke distributor, sehingga harganya naik.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Romensy Augustino