Perkumpulan Telapak, sebuah LSM yang berfokus pada pelestarian lingkungan, mengungkap hasil kajian dampak sosial lingkungan akibat perusahaan tambang di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Dalam kunjungan dan kajian yang dilakukan pada September 2023, berbagai temuan penting telah diidentifikasi.
Satu temuan utama adalah bahwa tidak ada pembuangan limbah tailing ke laut atau pencemaran air dan udara. Perusahaan tambang yang ada di lokasi juga telah melakukan upaya reklamasi lahan bekas tambang yang sesuai dengan skema reklamasi dan revegetasi. Selain itu, pengolahan sisa hasil produksi menjadi bahan baku untuk berbagai keperluan, pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, dan penggunaan energi terbarukan seperti panel surya juga dilakukan.
Meskipun demikian, Perkumpulan Telapak memberikan beberapa rekomendasi. Salah satunya adalah peningkatan keragaman tanaman dalam revegetasi dan pemulihan lingkungan. Selain itu, juga diperlukan perluasan kegiatan sosial ekonomi bagi masyarakat yang berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya yang dimiliki oleh desa-desa di sekitar tambang.
Artikel ini berasal dari jpnn.com. Untuk membaca konten menarik lainnya, bisa mengakses Google News di news.google.com.
