Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghadiri acara koordinasi dan workshop ‘Upaya Khusus Peningkatan Indeks Pertanaman dan Produktivitas Tanaman Padi dan Jagung di Rawa dan Lahan Non-Irigasi’ di Kantor Pusat Kementan. Dia mengajak pemerintah pusat dan daerah untuk fokus pada peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa, pasang surut, lahan tadah hujan, dan non-irigasi di berbagai daerah.
Amran juga menekankan pentingnya waspada terhadap krisis pangan, mengingat produksi beras pada tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton, yang diprediksi akan stagnan pada tahun ini karena dampak iklim ekstrem El-Nino. Oleh karena itu, peningkatan produksi pangan, terutama padi dan jagung, menjadi sangat penting.
Salah satu potensi lahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya padi dan jagung, adalah lahan rawa dan lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal. Amran menegaskan bahwa kondisi ini memprihatinkan, karena krisis pangan dapat berdampak pada krisis politik dan konflik sosial.
Selain fokus pada lahan, Kementan juga mempersiapkan percepatan tanam dari segi dukungan anggaran, pembenahan tata kelola, dan distribusi pupuk bersubsidi. Dengan melakukan optimasi lahan rawa dan non-irigasi, Kementan berharap dapat meningkatkan produksi padi dan jagung.
Sumber: jpnn.com
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News.
Kementan melakukan optimasi lahan rawan dan lahan non-irigasi untuk meningkatkan produksi padi dan jagung.