Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyebut dua petugas Satpol PP yang menjadi korban penganiayaan oknum demonstran saat membantu warga melintas di Jalan Ahmad Yani sebagai pahlawan.
“Mereka adalah pahlawan, orang yang berani menjalankan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Orang yang berani membela kepentingan orang lain,” kata Eri pada Minggu (3/12).
Kedua anggota Satpol PP berinisial Abdul Muid Kafi dan Tareq Aziz harus mendapatkan perawatan di RSUD dr Soewandhie. Kini, mereka berdua sudah pulang setelah menjalani perawatan dan observasi.
Eri menyayangkan insiden buruh menendang Satpol PP tersebut. Di sisi lain, dia juga mengapresiasi keberanian petugas yang bisa menjadi contoh bagi ASN lainnya untuk berani berjuang demi kepentingan umat.
“Saya akan berikan penghargaan kepada dua petugas ini. ASN harus berani kayak gini. Ini contoh untuk ASN-ASN lainnya, kita harus berani berjuang untuk kepentingan umat,” ujarnya.
Eri juga meminta kepada Polrestabes Surabaya untuk segera menangkap pelaku penganiayaan tersebut. Menurutnya, tindakan penganiayaan itu tidak dapat dibenarkan, apalagi kedua petugas Satpol PP itu hanya menjalankan tugasnya untuk membantu warga.
“Yang saya minta, tangkap orang yang membuat Satpol PP Surabaya mengalami cedera seperti ini. Karena, mereka menjalankan tugas membantu warga dan tidak menghalangi demo,” katanya.
Mantan Kepala Bappeko itu juga meminta kepada seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi dengan peristiwa tersebut. Ia berharap ke depan agar demonstrasi dapat berjalan dengan aman dan tertib.
Wali Kota Eri menilai tindakan anggota Satpol PP yang ditendang buruh setelah memberikan jalan kepada pengguna jalan sebagai pahlawan.
Sumber: jatim.jpnn.com