Pemerhati dan Pelaku Pariwisata Ir Sanggam Hutapea, MM. Foto: Dokumentasi pribadi
jpnn.com, JAKARTA – Lebih kurang sembilan tahun Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menggencarkan pengembangan pariwisata Indonesia dengan fokus pada 10 destinasi wisata prioritas. Salah satu dari destinasi wisata jadi superprioritas adalah Danau Toba yang merupakan danau hasil letusan supervulkanik dari Gunung Toba yang sangat dahsyat puluhan ribu tahun lalu.
Sejak penetapan Danau Toba sebagai destinasi prioritas oleh Presiden Jokowi, pembangunan infrasturktur digenjot, seperti membangun tol guna memperpendek jarak tempuh ke Danau Toba. Demikian juga dengan pembangunan Bandar Udara Internasional Sisingamangaraja XII di Silangit, Siborong-borong Tapanuli Utara, yang makin mendekatkan wisatawan bisa langsung menikmati keindahan kawasan Danau Toba.
Transportasi di danau juga sudah membaik dan memadai, apa lagi dengan kehadiran beberapa kapal penyeberangan yang diluncurkan di beberapa lokasi, seperti kapal penyeberangan dari Tigaras Kebupaten Simalungun ke Samosir, penyeberangan dari Muara ke Samosir, penambahaan kapal penyeberangan dari Ajibata ke Ambarita, Samosir, serta ketersediaan kapal-kapal milik pengusaha lokal yang sudah memenuhi syarat laik berlayar.
Namun sayang, kawasan Danau Toba sebagai objek yang diandalkan menjadi daya tarik mendatangkan wisatawan masih hanya monoton mengandalkan keindahan alamnya saja.
Sanggam Hutapea mengatakan untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia, tidak cukup hanya mengandalkan keindahan alamnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News