Kepemimpinan humanis merupakan fondasi kuat dalam membangun organisasi yang berkelanjutan, mengintegrasikan prinsip-prinsip kemanusiaan, empati, dan keadilan. Konsep ini didasarkan pada psikologi humanistik yang menekankan pertumbuhan individu, aktualisasi diri, dan pengembangan holistik individu. Dalam konteks ini, Muhammad Iriawan atau Iwan Bule dianggap sebagai contoh nyata dari kepemimpinan humanis.
Iwan Bule telah menunjukkan kualitas dalam membangun kepemimpinan humanis yang menjadi modal bagi pengabdian beliau di Senayan. Rekam jejak Iwan Bule dalam kepemimpinan humanis telah memberikan kontribusi positif bagi pembangunan organisasi yang berkelanjutan.
Kepemimpinan humanis mengandalkan empati, keterlibatan aktif, pengembangan individu, keadilan, kesetaraan, keterbukaan, dan pemberdayaan. Dalam penerapannya, Iwan Bule telah menunjukkan sikap empati, keterlibatan, upaya pengembangan individu, keadilan, dan keterbukaan dalam berbagai situasi. Ia juga memberikan keleluasaan kepada timnya untuk berinovasi dan berkreasi dalam menjalankan tugas kampanye.
Kesaksian dari berbagai pihak, termasuk anggota klub motor Merah Putih Hitam (MPH), organisasi masyarakat, dan tim relawan kampanyenya, menunjukkan bahwa Iwan Bule dianggap sebagai figur pemimpin humanis yang peduli dan berpengalaman. Dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, menunjukkan bahwa Iwan Bule memiliki potensi untuk menerapkan kepemimpinan humanis di tingkat yang lebih luas di masa depan.
Sumber: https://prabowosubianto.com/iwan-bule-dan-enam-elemen-kepemimpinan-humanis-dalam-membangun-organisasi-yang-berkelanjutan/