Kamis, 07 Maret 2024 – 04:40 WIB
Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Sudirman Said di Jakarta Selatan, Rabu (6/3). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA – Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Sudirman Said menyebutkan bahwa kekuasaan cenderung melahirkan perilaku menyimpang.
Untuk itu, kata dia setiap adanya kekuasaan atau kepemimpinan dalam suatu negara diperlukan penyeimbang.
“Siapapun yang naik sebetulnya yang punya potensi untuk power tends to corrupt, absolute power, corrupt absolutely. Karena itu yang paling baik adalah kalau kita terus menjaga keseimbangan,” ucap Sudirman dalam diskusi publik dengan tema “Pasca Pencoblosan Pemilu 2024, Kawal Terus Demi Rakyat atau Masuk Kotak?” di Melawai, Jakarta Selatan, Rabu (6/3).
Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) itu mengatakan bahwa pihak yang kalah dalam kontestasi bisa jadi penyeimbang. Pihak yang kalah dapat menjadi pengawas pemerintahan atau biasa disebut oposisi.
“Kalah menjadi penyeimbang, itu harus kita suarakan terus-menerus. Mungkin itu dianggap terlalu naif, tetapi harus Kita suarakan itu pandangan saya,” kata dia.
Menurut dia, keseimbangan dalam pemerintahan penting karena kerap terjadi kompleksitas. Misalnya, kebijakan yang tidak bisa dipisahkan dari kepentingan bisnis tertentu.
Pemimpin negara bisa saja menyalahgunakan kekuasaannya dengan memanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
“Sekarang ini kompleksitasnya luar biasa gitu, siang hari mengungkap policy malam hari ini merangkap bisnis. Bagaimana menggunakan policy itu sebagai kesempatan dia gitu ya, tapi mungkin subuhnya mengundang rombongan LSM yang didanai,” tuturnya. (mcr4/jpnn)
Co-captain Timnas AMIN Sudirman Said menyebutkan bahwa kekuasaan cenderung melahirkan perilaku menyimpang.
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News