Minggu, 10 Maret 2024 – 00:31 WIB
Tim BPBD Probolinggo mengevakuasi warga dengan menggunakan perahu karet di Kecamatan Dringu pada Sabtu (9/3) malam. ANTARA/HO-Pusdalops BPBD Probolinggo
jatim.jpnn.com, PROBOLINGGO – Puluhan warga di dua desa Kecamatan Dringu dievakuasi lantaran rumahnya terendam banjir dengan ketinggian sekitar satu meter lebih pada Sabtu (9/3) malam.
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief mengatakan banjir tersebut disebabkan hujan selama beberapa jam yang mengguyur wilayah setempat dan menyebabkan Sungai Kedungdalem meluap kemudian membanjiri rumah warga.
“Tim gabungan mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman, yakni di Kantor Kecamatan Dringu dan puskesmas setempat bagi warga yang mengeluhkan sakit,” kata Oemar.
Oemar menyebut puluhan warga, terutama para lansia dan anak-anak serta ibunya dievakuasi lebih dulu ke tempat yang lebih aman. Namun, ada juga warga yang sudah mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang aman dari terjangan banjir.
“Di Kantor Kecamatan Dringu tercatat ada sekitar 20 orang yang mengungsi dan ada juga yang dievakuasi ke puskesmas bagi warga yang mengalami sakit,” katanya.
Dia menjelaskan banjir yang melanda Kecamatan Dringu sudah terjadi sejak Jumat (8/3) malam, namun genangan banjir berada di jalanan dan tidak sampai masuk ke rumah dan air perlahan-lahan mulai surut.
“Sejak Sabtu siang hingga sore turun hujan dengan intensitas tinggi sehingga dua desa di Kecamatan Dringu itu kembali diterjang banjir dan air sudah masuk ke permukiman warga, bahkan dengan ketinggian sekitar satu meter,” jelasnya.
Pihaknya juga mendapat laporan bahwa banjir tidak hanya terjadi di Desa Dringu dan Kedungdalem, tetapi meluas ke Desa Kalirejo dan Tegalrejo di Kecamatan Dringu, bahkan banjir juga dikabarkan melanda Kecamatan Leces dan Tongas.
BPBD Probolinggo mengungsi Puluhan warga di dua desa yang terendam banjir akibat luapan Sungai Kedungdalem.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News