Rabu, 13 Maret 2024 – 21:40 WIB
Rumah Pompa Kali Tenggang. FOTO: Dok BBWS Pemali Juana.
jateng.jpnn.com, SEMARANG – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengakui terjadinya hujan lebat dengan intensitas tinggi yang berdurasi panjang berdampak pada munculnya genangan air di Kota Semarang.
Berterus terang, Kepala BBWS Pemali Juana Harya Muldianto menyatakan beban banjir khususnya yang mengalir ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Tenggang dan Sringin tak dapat tertampung dengan maksimal.
“Di Rumah Pompa Tenggang ada enam pompa, dua istirahat, kami operasikan empat, Sringin juga empat yang operasi dari lima pompa, di Pasar Waru ada satu dari dua pompa,” ujarnya, Rabu (13/3).
Karena kapasitas dua rumah pompa tersebut tak mampu menampung beban banjir dari hulu, Harya menyebut terdapat pompa portabel yang diterjunkan di Rumah Pompa Tenggang dan Sringin.
“Terus terang harus kami akui sistem pompa yang ada di Tenggang memang belum cukup mengakomodir beban banjir dari hulu. Ini memang masih perlu ditambah,” ujar Harya.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menambah jumlah pompa yang akan ditempatkan di Kali Tenggang dan Kali Sringin. Penambahan tersebut bertujuan untuk mengakomodir beban debit banjir agar tak melimpas.
“Kami dalam waktu dekat ke depan akan mengadakan penambahan pompa. Harus kami akui bahwa memang tergantung pada sistem yang sudah ada belum mampu,” ujarnya sembari menjelaskan proyek penambahan yang akan dilakukan pertengahan tahun ini.
Meski begitu, pihaknya menyampaikan upaya pemotongan aliran telah dilakukan di Sistem Pompa Pasar Waru, Kandang Kebo, dan Muktiharjo yang dialihkan ke Banjir Kanal Timur. Upaya tersebut, menurutnya, sedikit mengurangi beban banjir di Rumah Pompa Kali Tenggang.
Kepala BBWS Pemali Juana Harya Muldianto menyatakan beban banjir khususnya yang mengalir ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Tenggang dan Sringin tak dapat tertampung
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News