Sabtu, 16 Maret 2024 – 10:05 WIB
Aktivitas bongkar muat KMP Munggiyango Hulalo di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, sehari sebelum tertahan di Pelabuhan Kalianget, Sumenep. ANTARA/Novi Husdinariyanto
jatim.jpnn.com, SITUBONDO – Empat unit kapal feri rute Jangkar (Situbondo) ke beberapa kepulauan di Kabupaten Sumenep, Madura tertahan di Pelabuhan Kalianget sejak Kamis 914/3) akibat cuaca buruk gelombang tiga meter dan kecepatan angin di Selat Madura mencapai 50 knot.
Manajer PT Dharma Dwipa Utama (DDU) Maman Surachman mengatakan KMP Dharma Kartika dan KMP Wicitra Dharma I serta KMP Munggiyango Hulalo dan KMP Dharma Bahari Sumekar III tertahan dan tak bisa berlayar.
“Semuanya tertahan di Pelabuhan Kalianget karena sejak Kamis kemarin sudah tidak bisa beroperasi akibat cuaca buruk, seperti peringatan yang dikeluarkan BMKG,” ujar Maman, Jumat (15/3).
Maman menjelaskan KMP Munggiyango Hulalo tujuan Kalianget-Kangean tertahan karena tidak mendapatkan izin berlayar akibat cuaca buruk dengan gelombang mencapai dua hingga tiga meter dan kecepatan angin 30 knot.
Para penumpang tersebut menginap di penginapan kawasan pelabuhan sembari menunggu cuaca kembali normal.
“Kami memilih menunda tidak beroperasi dan menunggu cuaca membaik. Sesuai surat edaran BMKG mengenai prakiraan cuaca buruk berlangsung hingga 18 Maret mendatang,” katanya.
Sementara itu, Wakil Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Jangkar Ahmad Rozikin mengatakan kapal feri lintasan Jangkar-Kalianget, Jangkar-Raas, Jangkar-Sapudi dan Jangkar-Kangean dan sebaliknya sampai hari ini belum bisa beroperasi karena cuaca buruk.
“Kalau kapal feri dari Jangkar ke beberapa kepulauan di Kabupaten Sumenep, belum bisa kami izinkan berlayar. Kapal feri tertahan di Pelabuhan Kalianget sampai hari ini,” ucapnya.
Sebanyak empat kapal feri rute SItubondo-Sumenep Madura terpaksa tak bisa berangkat dan tertahan akibat cuaca buruk.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News
