Program pompanisasi Kementan sebagai langkah solusi cepat untuk mengatasi kondisi lahan yang mengalami kekeringan akibat dampak El Nino. Foto: Dokumentasi Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penguatan penambahan areal tanam (PAT) padi sebagai upaya meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara nasional serta untuk memperkuat ketahanan pangan tanpa harus mengandalkan impor.
Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Direktur Buah dan Florikultura Kementan yang juga Penjabat PAT Provinsi Riau, Liferdi Lukman, turun ke lapangan.
Liferdi bersama tim lintas terkait Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten, Kodim, camat, kepala desa, dan kelompok tani penerima bantuan terus mendorong percepatan realisasi.
Salah satu pengawalan dilakukan melalui pemanfaatan program pompanisasi bantuan APBN.
“Penanggung jawab PAT diharapkan untuk melakukan langkah-langkah konkret di lapangan, menyelesaikan pengadaan pompa, mengoperasikannya, dan memanfaatkan sumber air yang ada,” ujar Mentan Amran Sulaiman memberikan arahan seperti yang disampaikan oleh Liferdi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 297 Tahun 2024, kegiatan PAT Provinsi Riau mencakup lahan seluas 39.005 hektare, yang terdiri dari optimalisasi lahan (oplah) 3.336 hektare, pompanisasi 18.557 hektare, dan padi gogo 17.112 hektare.
“Hingga 13 Agustus 2024, realisasi PAT Provinsi Riau mencapai 12.959 hektare (33,23 persen),” ungkap Liferdi dalam keterangannya, Rabu (14/8).
Liferdi juga mengungkapkan bahwa luas PAT optimalisasi lahan (OPLAH) mencapai 922 hektare (27,63 persen) dan luas PAT pompanisasi mencapai 11.036,02 hektare (59,47 persen).