Sabtu, 31 Agustus 2024 – 17:30 WIB
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana bersama Karutan Kelas 1 Depok, Lamarta Surbakti. Foto : Lutviatul Fauziah/jpnn
jabar.jpnn.com, DEPOK – Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana mengungkap motif dibalik pengeroyokan seorang tahanan Rutan Kelas 1 Depok berinsial RA (26) hingga meninggal dunia.
Menurutnya, korban dikeroyok karena terjadi selisih paham dengan tahanan lainnya.
“Kalau dari hasil pemeriksaan kami terhadap para saksi, memang korban ini masuk mungkin ada omongan-omongan yang kurang berkenan terhadap pihak napi lainnya. Sehingga ada selisih paham,” ucap Arya, Sabtu (31/8).
“Kalau di sana mungkin bicara kurang etis atau bagaimana, sehingga ada yang tersinggung. Sehingga ini ada pengkroyokan terhadap si korban,” lanjutnya.
Arya menjelaskan, ada enam pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap korban.
“Sejauh ini setelah kita melakukan pemeriksaan di Rutan, itu ada enam orang pelakunya. Dua di antaranya sebenarnya sudah mau bebas, dan empat masih menjalani hukuman yang cukup lama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arya pun memastikan bahwa para pelaku dan korban tidak saling kenal sebelumnya.
“Kalau saling kenal, enggak ya. Tapi kan setiap orang yang masuk ke satu tempat, mereka wajib menghormati tempat yang lama kan yang ada di situ. Mungkin ada tahanan-tahanan lainnya yang sudah lebih lama. Jadi sikap hormat-menghormatikan dibutuhkan di setiap tempat sebenarnya,” tandasnya. (mcr19/jpnn)
Karena selisih paham, satu tahanan dikeroyok oleh enam tahanan lainnya hingga tewas di Rutan Kelas 1 Depok
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News