Pada Selasa, 17 Desember 2024, Panitia pelaksana Persik Kediri mengungkapkan langkah preventif yang diambil kepolisian untuk mencegah kerusuhan saat pertandingan antara Persik Kediri dan Arema di Stadion Brawijaya. Beberapa suporter Arema FC diamankan oleh polisi untuk menghindari potensi konflik, demikian disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Persik, Widodo. Insiden yang terjadi di luar stadion ini melibatkan suporter Arema yang dicurigai hendak bertemu dengan suporter Persik, meskipun tanpa membawa atribut tim. Penjualan tiket khusus untuk suporter Persik diawasi ketat dengan proses pembelian tiket yang memerlukan KTP untuk memastikan larangan pembelian tiket kepada suporter tamu. Meskipun aturan tersebut telah ditetapkan, masih terdapat upaya suporter tamu untuk masuk ke stadion yang akhirnya diredam oleh kepolisian. Kejadian tersebut memunculkan kericuhan di perbatasan Kasembon, Kabupaten Malang dan Kandangan, Kabupaten Kediri sebelum laga dimulai. Penegakan hukum dan penjagaan keamanan menjadi peran penting dalam menjaga ketertiban di pertandingan sepak bola.
Kericuhan Suporter di Perbatasan: Fakta & Solusi

Read Also
Recommendation for You

Peringatan International Women’s Day (IWD) 2025 di Kabupaten Semarang menjadi sorotan atas tingginya angka kekerasan…

Timnas Indonesia baru-baru ini merilis daftar nama pemain yang akan berlaga dalam Kualifikasi Piala Dunia…

Banjir melanda jalur kereta api Semarang-Surabaya di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah,…

Banjir terjadi di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, merendam puluhan rumah di tiga kecamatan. Kepala Pelaksana…