Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Surabaya telah menarik perhatian dari Komunitas Nol Sampah setelah menggunakan kotak makan plastik sebagai wadahnya. Beda dengan Sidoarjo yang mengadopsi kotak makan stainless steel, kotak makan plastik di Surabaya menuai kontroversi. Meskipun kotak tersebut terbuat dari food grade yang dapat digunakan berulang kali, Komunitas Nol Sampah meragukan kotak tersebut akan terus digunakan. Koordinator Komunitas Nol Sampah, Wawan Some, mengungkapkan bahwa dalam satu hari di satu sekolah saja, MBG bisa menghasilkan ratusan sampah. Meskipun masih dalam tahap uji coba, pelaksanaan MBG perlu dievaluasi, termasuk dalam penggunaan wadah makan. Oleh karena itu, penggunaan kotak makan plastik diharapkan dapat diganti dengan stainless steel demi mengurangi limbah plastik. Komunitas juga menyarankan agar limbah plastik yang dihasilkan dari MBG bisa didaur ulang melalui bank sampah terdekat. Selain itu, diperlukan alur khusus untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari MBG di Surabaya.
“Potensi Limbah MBG di Surabaya: Menyoroti Komunitas Nol Sampah”

Read Also
Recommendation for You

Peringatan International Women’s Day (IWD) 2025 di Kabupaten Semarang menjadi sorotan atas tingginya angka kekerasan…

Timnas Indonesia baru-baru ini merilis daftar nama pemain yang akan berlaga dalam Kualifikasi Piala Dunia…

Banjir melanda jalur kereta api Semarang-Surabaya di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah,…

Banjir terjadi di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, merendam puluhan rumah di tiga kecamatan. Kepala Pelaksana…