PT Mahesa Jenar Semarang, yang merupakan pengelola dari tim Liga 1 PSIS Semarang, menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kebutuhan suntikan modal sebesar Rp 45 miliar. Suntikan modal tersebut diperlukan untuk menutupi kerugian operasional selama dua tahun terakhir. Hal ini diungkapkan oleh Komisaris PT Mahesa Jenar Semarang, AS Sukawijaya, atau biasa disapa Yoyok Sukawi. Dalam sebuah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), kebutuhan suntikan modal tersebut telah disampaikan kepada para pemegang saham dengan harapan agar mereka dapat menyuntikkan dana tersebut. Namun, jika tidak ada konfirmasi sampai batas waktu RUPS pada bulan Februari 2025, manajemen akan membuka peluang bagi investor baru untuk masuk.
Salah satu faktor penyebab kerugian adalah tidak adanya pemasukan dari penjualan tiket pertandingan karena PSIS harus bermain di luar Semarang akibat tidak dapatnya menggunakan Stadion Jatidiri. Hal ini berdampak pada pendapatan dari tiket, yang merupakan salah satu pemasukan utama klub. Yoyok juga menegaskan bahwa kondisi ini tidak hanya dialami oleh PSIS Semarang, namun juga beberapa klub Liga 1 lainnya. Meskipun demikian, manajemen tetap optimis bahwa suntikan modal tersebut dapat menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi keuangan klub dan membawa PSIS Semarang ke jalur yang lebih stabil, baik dari segi finansial maupun prestasi.
