Pernikahan menjadi momen berharga bagi kedua mempelai meski digelar di Lapas Kelas I Madiun. Keluarga inti kedua mempelai turut hadir dalam momen sakral tersebut. Setelah akad nikah, sesi foto bersama diadakan untuk mengabadikan momen berharga ini. Kabid Pembinaan Lapas Kelas I Madiun Budi Ruswanto menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya menghadirkan layanan pemasyarakatan yang lebih humanis dan inklusif. Menurut Budi, transformasi layanan tersebut terbukti dengan fasilitasi pernikahan bagi warga binaan, sebagai bentuk penghormatan terhadap hak-hak dasar mereka. Lapas Kelas I Madiun berkomitmen untuk memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk menjalankan haknya, termasuk dalam membangun rumah tangga. Ini merupakan bagian dari upaya reformasi layanan pemasyarakatan berbasis kemanusiaan. Pihak Lapas memastikan warga binaan tetap mendapatkan hak-hak mereka, termasuk hak untuk menikah. Pernikahan tersebut dapat terlaksana berkat kerja sama antara pihak Lapas, keluarga mempelai, serta Kantor Urusan Agama (KUA). Semua persyaratan administratif dan legalitas telah dipenuhi sehingga prosesi berjalan lancar. Lapas Kelas I Madiun menggelar acara pernikahan dua warga binaan dengan tujuan mendukung reintegrasi sosial melalui kebijakan inklusif yang mereka terapkan.
Pernikahan Momen Sakral Di Lapas Madiun: Wawasan Berharga

Read Also
Recommendation for You

Peringatan International Women’s Day (IWD) 2025 di Kabupaten Semarang menjadi sorotan atas tingginya angka kekerasan…

Timnas Indonesia baru-baru ini merilis daftar nama pemain yang akan berlaga dalam Kualifikasi Piala Dunia…

Banjir melanda jalur kereta api Semarang-Surabaya di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah,…

Banjir terjadi di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, merendam puluhan rumah di tiga kecamatan. Kepala Pelaksana…