Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara di Istana Presiden, Jakarta. Peluncuran tersebut disaksikan oleh para Presiden Indonesia sebelumnya. Badan ini diharapkan akan mengelola dana BUMN senilai Rp 14.000 triliun. Namun, kehadiran BPI Danantara mendapat sorotan tajam karena kontroversi kebijakan pemerintah saat ini. Meskipun demikian, pakar ekonomi dari Universitas Gadjah Mada melihat bahwa BPI Danantara sebenarnya bertujuan positif untuk meningkatkan transparansi dan koordinasi dalam pengelolaan aset negara. Dalam pandangan pakar ekonomi itu, BPI Danantara dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi BUMN. Mereka menekankan pentingnya sinergi dan pengawasan untuk memastikan pengelolaan aset yang efisien. Dengan hadirnya BPI Danantara, diharapkan masing-masing perusahaan akan lebih terbuka dan terkoordinasi dengan baik. Hal ini dianggap sebagai langkah positif untuk konsolidasi pengelolaan aset negara oleh BUMN agar lebih transparan dan efisien.
Dampak BPI Danantara: Arahan Positif & Negatif

Read Also
Recommendation for You

Peringatan International Women’s Day (IWD) 2025 di Kabupaten Semarang menjadi sorotan atas tingginya angka kekerasan…

Timnas Indonesia baru-baru ini merilis daftar nama pemain yang akan berlaga dalam Kualifikasi Piala Dunia…

Banjir melanda jalur kereta api Semarang-Surabaya di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah,…

Banjir terjadi di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, merendam puluhan rumah di tiga kecamatan. Kepala Pelaksana…