Pada Rabu, 26 Februari 2025, musisi lintas generasi asal Bandung, yaitu band Koil, grup Kuburan, dan penyanyi Doel Sumbang, telah menghadirkan kolaborasi musikal yang eksentrik. Mereka menginterpretasikan ulang lagu religi berbahasa Sunda yang terkenal, Tuturut Munding, dengan pendekatan musikal yang unik. Di dalam karya kolaborasi mereka, terdapat raungan distorsi, elemen humor, dan kritik sosial yang tajam, membuatnya menjadi sebuah cara yang unik untuk menyambut bulan Ramadan.
Tuturut Munding sendiri adalah sebuah lagu yang dirilis pada era 1990-an oleh legenda pop Sunda, Doel Sumbang, dan dengan cepat meraih popularitas di berbagai daerah. Lagu ini menjadi sangat terkenal di kalangan masyarakat Sunda terutama saat bulan Ramadan, dengan bagian refrain yang sering dinyanyikan dalam berbagai kegiatan lokal seperti membangunkan warga untuk sahur. Bahkan, lagu ini dianggap sebagai lagu wajib dalam rangkaian acara sahur hingga malam takbiran.
Konsep ‘tuturut munding’ dalam lagu ini memiliki makna yang dalam dalam budaya Sunda, menggambarkan seseorang yang ikut-ikutan tanpa berpikir matang. Lirik lagu Tuturut Munding sendiri menyampaikan pesan moral yang sarat dengan sindiran, menjadikannya karya yang unik dan menarik untuk diapresiasi. Dengan kolaborasi musikal dari Koil, Kuburan, dan Doel Sumbang, lagu tersebut kini dibawakan dengan sentuhan eksentrik yang tentu saja disambut dengan antusias oleh para penggemar musik.