Tawuran Remaja di Jakarta Timur Bermula dari Konten di Medsos
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah, tawuran remaja yang terjadi di wilayahnya berawal dari konten di media sosial. Konten di media sosial membuat tawuran melibatkan banyak komunitas, seperti tawuran antara warga Kebon Singkong, Klender, Duren Sawit dengan warga Cipinang Jagal, Pulogadung. Pemkot Jakarta Timur bersama tiga pilar dan komponen masyarakat akan berupaya mengatasi masalah tawuran ini. Iin menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya, termasuk mengetahui keberadaan anak, teman-teman mereka, dan aktivitas media sosialnya.
Iin berharap perilaku negatif seperti tawuran dapat dicegah dan kondisi Jakarta Timur tetap damai. Melibatkan seluruh stakeholders, memberikan pembinaan positif kepada generasi muda, serta menindak hal-hal negatif secara hukum menjadi fokus Pemkot. Aksi tawuran terjadi beberapa hari terakhir di beberapa wilayah Jakarta Timur, namun kepolisian telah memberikan imbauan dan melakukan pembubaran paksa terhadap aksi tawuran tersebut. Dalam hal ini, penting bagi semua pihak untuk bersama-sama mencegah tawuran dan menjaga keamanan lingkungan.
(Artikel ini merupakan hasil karya terjemahan dan penyederhanaan dari berita yang dipublikasikan oleh ANTARA pada tahun 2025)
