Tim Biro Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan insiden di mana petugasnya dituduh menggunakan narkoba saat mengejar buronan Harun Masiku di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta pada 8 Januari 2020. Menurut Tim Hukum KPK, petugas KPK malah diintimidasi, digeledah tanpa prosedur, dan mendapatkan kekerasan verbal dan fisik oleh sekelompok orang, termasuk AKBP Hendy Kurniawan, yang diduga merupakan suruhan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Petugas KPK bahkan dituduh mengonsumsi narkoba, namun hasil tes urine menunjukkan hasil negatif, serta kejadian baru dihentikan setelah Direktur Penyidikan KPK, Setyo Budiyanto turun tangan.
Selanjutnya, Penyidik KPK menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan advokat Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku. Setyo Budiyanto mengungkap bahwa Hasto Kristiyanto diduga mengatur advokat tersebut untuk melobi anggota KPU agar Harun Masiku dapat menjadi calon anggota DPR RI terpilih dari Dapil Sumatera Selatan. Selain itu, Hasto juga diduga mengatur pengiriman uang suap kepada anggota KPU tersebut.
Selain itu, dalam sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, termohon KPK membacakan jawaban dan pemohon Hasto Kristiyanto mengajukan bukti tertulis. Pada Jumat (7/2) akan dihadirkan saksi ahli dari pihak Hasto untuk menguatkan bukti yang diajukan. Kasus ini semakin mengemuka dengan keterlibatan pihak-pihak tertentu dan proses hukum yang berlangsung. KPK terus melakukan penyelidikan dan menindaklanjuti setiap tindak korupsi demi menjaga keadilan dan hukum di Indonesia.
