Pemerintah Kota Jakarta Timur telah memperkuat pengawasan keamanan pangan di berbagai pasar di wilayahnya menjelang Ramadhan 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa produk pangan yang beredar benar-benar aman dan tidak mengandung zat kimia berbahaya. Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Timur, Taufik Yulianto, menjelaskan bahwa pemeriksaan intensif telah dilakukan di lima pasar di Jakarta Timur. Pasar yang menjadi fokus pengawasan antara lain Pasar Perumnas Klender, Pasar Sawah Barat, Pasar Klender SS, Pasar Pondok Bambu, dan Pasar Ciplak.
Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk mencegah adanya produk pangan yang mengandung bahan berbahaya seperti boraks, rodhamin, formalin, residu pestisida, klorin, eber, dan zat berbahaya lainnya. Selain itu, Kepala Seksi Perekonomian dan Ketahanan Pangan Sudin KPKP Jakarta Timur, Hendra Juniarto, juga mengkonfirmasi bahwa sampel diambil dari 11 produk pertanian dan peternakan, mulai dari anggur, apel hingga daging sapi dan ayam.
Proses uji sampel dilakukan menggunakan mobil laboratorium keliling Dinas KPKP DKI Jakarta. Melibatkan sebanyak 75 personel dari berbagai instansi terkait, termasuk Sudin Kesehatan, PPKUKM, Perhubungan, Satpol PP, dan Polda Metro Jaya. Koordinasi juga terus dilakukan dengan Perumda Pasar Jaya dan instansi terkait lainnya untuk memastikan pengawasan pangan berjalan dengan efektif dan terkoordinasi.
Selain melakukan pengawasan di pasar-pasar tradisional, Dinas KPKP DKI Jakarta juga aktif melakukan pemantauan terhadap sentra-sentra sayuran dan peternakan di luar kota. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan pangan masyarakat sekitar dan memberikan penjaminan terhadap kualitas produk pangan yang beredar.