Fariz RM, yang dikenal sebagai musisi legendaris, kembali terjerat kasus narkoba setelah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Polisi menyebut bahwa ini adalah kali keempat Fariz terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, dengan alasan di antaranya adalah masalah keluarga dan tekanan popularitas. Hal ini menambah panjang daftar kasus narkoba yang melibatkan Fariz RM sejak tahun 2008.
Fariz RM lahir pada 5 Januari 1959 di Jakarta dan tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan musik, dengan sang ayah sebagai penyanyi di RRI Jakarta dan ibunya sebagai pelatih piano. Dengan garis keturunan Belanda, Betawi, dan Minangkabau, Fariz mulai menunjukkan bakat musiknya sejak dini dan mengembangkan kemampuan bermain alat musik seperti gitar dan keyboard.
Dalam karir musiknya, Fariz RM bergabung dengan berbagai grup musik sejak muda dan meraih kesuksesan besar dengan lagu “Sakura” pada tahun 1980. Selain sebagai penyanyi solo, Fariz juga terlibat dalam kolaborasi musik, membentuk grup seperti Transs dan terlibat dalam beberapa proyek musik jazz fusion di Indonesia.
Meskipun memiliki karir gemilang, Fariz RM juga beberapa kali tersandung kontroversi terkait kasus narkoba, yang sempat membuatnya vakum dari industri musik selama 10 tahun. Namun, setelah kembali, ia tetap menunjukkan kepopulerannya melalui konser dan aktivitas musik lainnya.
Dengan karier yang telah berlangsung lebih dari dua dekade, Fariz RM telah menciptakan puluhan karya musik, baik sebagai solois maupun kolaborasi, serta terlibat dalam pembuatan soundtrack film dan menjadi produser musik untuk album lainnya. Namun, kontroversi narkoba tetap mengikuti jejak karirnya, meskipun ia terus berusaha untuk tetap relevan di dunia musik Tanah Air.
