Saat petugas keamanan di Rest Area Km45, Tol Tangerang-Merak mendengar suara tembakan, mereka segera merespons dengan kebingungan. Suara teriakan ‘maling mobil’ memecah hening di area tersebut, menimbulkan keributan di sekitar minimarket. Amim, seorang sekuriti yang menjadi saksi dalam sidang, mengisahkan bagaimana dia dan rekannya merasa khawatir ketika mendengar suara tembakan di dekat mereka. Dua mobil yang melaju kencang meninggalkan rest area, meninggalkan kekacauan di belakang mereka.
Amim bercerita bahwa meskipun dia ingin menghadang mobil-mobil tersebut karena teriakan ‘maling mobil’, namun kekhawatiran akan keamanan membuatnya tidak berani terlalu terlibat. Mereka hanya bisa melihat korban yang terkapar dekat warung dan langsung dibawa ke rumah sakit. Selain itu, seorang karyawan minimarket yang menjadi saksi juga mengaku mendengar empat kali letusan di TKP penembakan bos rental mobil.
Sidang lanjutan kasus penembakan tersebut melibatkan tiga anggota TNI Angkatan Laut sebagai terdakwa. Pemeriksaan sembilan saksi di Pengadilan Militer II-08 Jakarta berlangsung dengan ketat, dipimpin oleh Hakim Ketua Letnan Kolonel Chk Arif Rachman. Kasus ini melibatkan tiga terdakwa yang didakwa melakukan penadahan dan pelanggaran lain terkait kasus penembakan di rest area KM45, Tol Tangerang-Merak. Pasal pembunuhan berencana pun mulai disorot dalam sidang ini, menunjukkan kompleksitas kasus yang sedang disidangkan.
